Burung puyuh banyak dijadikan hewan ternak diberbagai penjuru dunia. Namun satu hal yang perlu diingat burung puyuh ini seperti halnya jenis unggas lainnya, burung puyuh juga teramat peka terhadap kebisingan. Oleh karena itu pemeliharaannya memerlukan lingkungan yang tidak dekat dekat jalan raya, pasar, bengkel atau sumber kebisingan lainnya. Tempat yang tenang bertujuan agar burung puyuh tidak mudah mengalami kestresan yang mengakibatkan berkurang reproduksi telur.
Sebelum melakukan proses beternak burung puyuh hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan lokasi yang tepat dengan kondisi burung puyuh:
- Berjauhan dengan keramaian dan pemukiman penduduk.
- Memiliki sirkulasi udara yang bersih, karena dengan udara yang bersih burung puyuh semakin memiliki daya tahan tubuh yang kuat terhadap penyakit.
- Dekat dengan kebutuhan hidup burung puyuh seperti dekat dengan sumber daya air (sumur atau sungai). Air tidak hanya digunakan untuk minum burung puyuh, air juga dapat digunakan untuk membersihkan perlengkapan kandang seperti tempat makan dan tempat minum.
- Lokasi dan kandang atau tempat beternak burung puyuh sebaiknya memiliki lokasi yang strategis atau mudah dijangkau dengan kendaraan agar dapat mempermudah proses distribusi.
Bulu dada burung puyuh betina berwana cokelat keabu-abuan dengan sisertai garis atau bintik putih, sedangkan burung puyuh jantan mempunyai warna bulu dada cokelat kemerah-merahan. Pangkal paruh burung puyuh jantan berwarna cokelat kemerah-merahan, sedangkang paruh betina tidak. Anus burung puyuh jantan jika dilihat terdapat benjolannya dan jika ditekan mengeluarkan cairan putih sedangkan burung puyuh betina tidak terdapat tanda-tanda seperti itu.
Berikut adalah hal-hal yang dilakukan untuk beternak burung puyuh:
1. Membuat Kandang dan Mempersiapkan Perlengkapan Kandang
Kandang yang diperlukan oeh burung puyuh adalah kandang yang cukup memperoleh sinar matahari, tidak lembab dan udara dapat keluar masuk dengan lancar. Selain itu kandang juga harus mudah dibersihkan, penempatan tempat makan dan tempat minum tidak menyulitkan pengisiannya bagi peternak. Terdapat dua jenis kandang yang digunakan untuk beternak burung puyuh yaitu sebagai berikut:
a. Kandang indukan
Kandang jenis ini diperuntukan untuk burung puyuh yang berumur hingga 3 minggu. Kandang untuk burung puyuh yang berumur 3 minggu ini memerlukan kandang yang hangat. Cara membuat kandang menjadi hangat adalah dengan menambahkan lampu penghangat didalam kandang indukan tersebut. Untuk mengetahui apakah lampu yang digunakan cukup hangat atau tidak anda perlu mengetahui hal berikut ini:- Jika sebagian besar burung puyuh berkumpul didekat lampu, berarti hal ini menandakan suhu didalam kandang tersebut kurang hangat.
- Jika sebagian besar burung puyuh mendadak menjahui lampu, hal ini menandakan bahwa suhu didalam kandang tersebut terlalu panas.
- Namun jika burung puyuh menyebar secara merata didalam kandang indukan ini, berarti suhu didalam kandang tersebut sudah mencukupi atau telah pas.
b. Kandang dewasa
Kandang untuk burung puyuh dewasa hingga masa bertelur pada umumnya kandang dibuat dengan ukuran 50x100c30 cmdan diberi kaki dengan tinggi 50 cm. Kandang dengan ukuran tersebut mampu diisi sekitar 40-50 ekor burung puyuh. Kandang dewasa dibuat agak miring agar telur dapat langsung keluar dari kandang.Tempat pakan dibuat dari bambu yang telah dibelah dan di letakan didepan kandang begitu juga dengan tempat minumnya. Untuk menghindari banyak pakan yang terbuang, akibat patukan paruh ketika burung puyuh makan, tempat pakan ditutup dengan menggunakan kawat ram.
2. Pakan Dan Minum Burung Puyuh
Makanan merupakan faktor yang paling penting untuk menunjang keberhasilan usaha beternak burung puyuh. Pemberian pakan yang tidak benar, baik dari gizi maupun kuantitasnya akan berakibat kegagalan dalam usaha beternak burung puyuh ini.
Ada berapa bentuk makanan yang dapat diberikan untuk burung puyuh menurut umurnya. Untuk burung puyuh pada masa pertumbuhan atau stater yaitu dibawah 3 minggu dapat diberikan pakan berupa tepung atau bentuk mas. Pada umur diatas 3 minggu daat diberikan pakan berupa bentuk butiran. Sebaiknya pada awal mula pemeliharaan ternak burung puyuh ini gunakan pakan yang sudah jadi yang ada dipasaran.
Pemberian pakan burung puyuh dilakukan 2 kali sehari, yaitu pada saat pagi dan sore. Dengan adanya rutinitas pemberian pakan, kesempatan untuk bertemu dan mengetahui keadaan burung puyuh lebih besar. Satu hal yang paling penting adalah jangan sampai pakan terkena air jika pakan basah akan menyebabkan pakan mudah berjamur dan menjadi busuk.
Pembagian jumlah pakan burung puyuh berdasarkan dengan umur burung puyuh:
- Umur 1 hari-1 minggu diberikan pakan sebanyak 2 gram/hari.
- Umur 1 minggu-2 minggu diberikan pakan sebanyak 4 gram/hari.
- Umur 2 minggu-4 minggu diberikan pakan sebanyak 8 gram/hari.
- Umur 4 minggu-5 minggu diberikan pakan sebanyak 13 gram/hari.
- Umur 5 minggu-6 minggu berikan pakan sebanyak 15 gram/hari.
- Diatas 6 minggu berikan pakan sebanyak 17-19 gram/hari.
3. Perawatan Pada Saat Masa Bertelur
Burung puyuh yang telah berumur 6 minggu hendaknya dipisahkan antara burung puyuh betina dengan burung puyuh janatan. Jika anda bertujuan untuk memproduksi telur puyuh konsumsi, tindakan yang benar adalah hanya menempatkan burung puyuh betina dalam satu kandang.
Jika anda juga menginginkan telur untuk ditetaskan juga anda dapat mencampur burung puyuh beitina dan burung puyuh jantan didalam satu kandang yang sama. Perbandingan yang ideal untuk menempatkan burung puyuh dalam satu kandang adalah 1:3 (1 burung puyuh jantan dengan 3 burung puyuh betina).
4. Pemanenan
Beternak burung puyuh hasil utama yang didapatkan adalah telurnya yang kaya akan protein dan nutrisi yang tinggi. Pemanenan telur dilakukan pada pagi hari sebelum memberikan pakan. Pisahan telur-telur yang bagus dan telur yang retak.