6 Cara Membuat Pestisida Organik dan Alami

6 Cara Membuat Pestisida Organik dan Alami - Pestisida organik adalah ramuan obat - obatan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang terjadi pada tanaman. Bahan - bahan yang digunakan untuk membuat pestisida organik di ambil dari tumbuh - tumbuhan,  hewan, dan mikroorganisme. Karena bahan yang digunakan dari alam bebas pestisida ini lebih aman digunakan manusia dan tentunya ramah lingkungan.

6 Cara Membuat Pestisida Organik dan Alami

Bila dibandingkan dengan pestisida kimia pestisida organik lebih mempunyai beberapa kelebihan :

1. Lebih ramah lingkungan, karena sifat material organik lebih mudah terurai sehingga tidak terjadi pengendapan racun dalam waktu yang lama di alam bebas.
2. Residu pestisida tidak bertahan lama terhadap tanaman, sehingga tanaman yang di semprotkan pestisida organik lebih aman untuk di konsumsi.
3. Produk pangan non-pestisida harganya lebih mahal di bandingkan dengan produk konvesional.Selain itu, pembuatan pestisida organik bisa dilakukan sendiri oleh petani sehingga menghemat pengeluaran biaya produksi.

Akan tetapi pestisida organik juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu :

1. Kurang praktis
2. Tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama
3. Bahan - bahan pestisida organik sulit untuk di dapatkan
4. Hasil penyemprotan pestisida organik tidak secepat pestisida kimia
5. Pestisida organik relatif tidak tidak tahan terhadap terik matahari maupun air hujan

Namun seiring dengan perkembangan teknologi pertanian organik akan banyak di temukan inovasi - inovasi untuk menanggulangi hambatan itu.

Bahan baku yang digunakn untuk membuat pestisida organik 

Bagian tumbuhan yang diambil untuk bahan pestisida organik biasanya mengandung zat aktif dari kelompok metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, fenolik dan zat-zat kimia lainnya. Bahan aktif ini bisa mempengaruhi hama dengan berbagai cara seperti penghalau (repellent), penghambat makan (anti feedant), penghambat pertumbuhan (growth regulator), penarik (attractant) dan sebagai racun mematikan.

Sedangkan, pestisida organik yang terbuat dari bagian hewan biasanya berasal dari urin. Beberapa mikroorganisme juga diketahui bisa mengendalikan hama yang bisa dipakai untuk membuat pestisida.
Cara Membuat Pestisida Organik

Beberapa cara pembuatan pestisida organik beserta dengan pengendalian hamanya 


Ada berbagai cara untuk membuat resep pestisida organik. Resep - resep pestisida organik di dapatkan dari pengalaman para petani, kearifan lokal masyarakat, hasil dari percobaan dan penelitian ilmiah.
Berikut ini adalah beberapa pestisida yang digunakan oleh petani untuk pengendalian hama dan penyakit :

a. Membuat pestisida organik dengan menggunakan bawang putih 

Siapkan bahan 1 blub bawang putih, lengkuas bubuk satu sendok teh, cengkh bubuk satu sendok teh, spritus 0,25 liter, air tawar 1 liter, dan sabun secukupnya. Kemudian kupas bawang putih dan dihaluskan, setelah itu campurkan bawang putih dengan lengkuas, air tawar, cengkeh. Aduk sampai rata kemudian simpan selama kurang lebih 24 jam. Lalu saring hasil larutan tadi dengan menggunakan kain halus, campurkan dengan spritus. Diamkan sebentar lalu simpan dalam botol, tutup dengan rapat.

Cara menggunakan pestisida ini adalah mencapurkan 0,25 liter larutan dengan 1 sendok makan sabun cair lalu aduk sampai rata , lalu masukan kedalam sprayer . Semprotkan ke pangkal tanaman yang terserang hama , lakukan setiap sore/malam hari. Untuk pencegahan atau perawatan cukup semprotkan seminggu sekali menggunakan pestisida organik yang teah di buat .

Pestisida oragnik dari bawang putih ini dapat mengatasi hampir 90 % jenis hama, baik hama daun maupun hama pada media tanam, namun pestisida ini tidak mengefek mematikan pada ulat daun.

b. Membuat pestisida organik dengan menggunak air kelapa 

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan antara lain, air kelapa 2 liter, ragi tape 1 butir, bawang putih 4 ons, deterjen 0,5 ons dan kapur tohor 4 ons. Langkah pertama adalah tumbuk bawang putih hingga halus. Kemudian larutkan deterjen kedalam air kelapa dan aduk hingga merata. Setelah itu, masukan hasil tumbukan bawang putih, ragi tape dan kapur tohor.

Saring campuran tersebut dengan kain halus. Langkah terakhir, fermentasikan cairan selama 20 hari dalam wadah tertutup. Pestisida organik pengusir ulat daun siap digunakan.

Cara penggunaan pestisida ini dengan mengencerkan larutan pestisida organik sebanyak 500 ml dengan 10 liter air bersih. Lalu aduk hingga rata, masukan kedalam tangki penyemprotan. Frekuensi penggunaan pestisida ini sebanyak 2 kali seminggu. pestisida organik ini dugunakan untuk mengendalikan hama ulat pemakan daun.

c. Membuat pestisida organik dengan menggunakan daun sirih 

Siapkan daun sirih sebanyak satu ikat, kunyit 2 ons, bawang putih 3 ons, dan ekstrak daun titonia sebanyak 3 liter. Tumbuk semua bahan tersebut satu persatu. Kemudian rendam dalam ekstrak daun titonia selama beberapa menit, kemudian saring dengan menggunakan kain halus.

Cara penggunaan pestisida ini dengan mencampurkan 500 ml larutan dan 10 liter air, lakukan penyemprotan dengan frekuensi 2 kali dalam seminggu. Pestisida ini digunakan untuk mengendalikan penyakit yang di sebabkan oleh bakteri.

d. Membuat pestisida organik dengan menggunakan bawang putih dan cabai 

Siapkan 3 siung bawang putih, cabai secukpnya, air satu panci dan 1/4 balok sabun.
Kupas bawang putih, lalu rebus bawang putih dan cabai dengan sepanci air yang telah di siapkan,  tambahkan 1/4 sabun balok kemudian diamkan selama satu hari.

Cara penggunaan pestisida organik ini dengan cara menyaring 2 gelas larutan tersebut setiap penggunaan, lalu semprotkan pada tanaman yang terserang hama. Pestisida organik ini digunakan untuk tanaman yang terserang hama cacing, ulat bulu dan ngengat .

e. Cara membuat pestisida organik dengan menggunakan bunga tahi ayam

Siapkan daun inggu 1,5 kg, bunga tahi ayam 1,5 kg, gambir 0,5 ons, air kelapa 3 liter dan air bersih panas 500 ml. Daun inggu dan bunga tahi ayam ditumbuk hingga halus dan rendam dalam air kelapa. Peras dan saring campuran tersebut. Lalu siapkan larutan gambir dengan air panas yang sudah disaring. Camprkan dual larutan tersebut, pestisida organik daun inggu siap digunakan.

Cara penggunaan, 1 liter pestisida organik diencerkan dengan 10 liter air bersih. Aduk hingga rata dan masukkan dalam tangki penyemprot. Semprot seluruh bagian tanaman, frekuensi penyemprotan seminggu dua kali. Pestisida ini digunakan untuk mengendalikan hama serangga penghisap, kutu, dan kepik.

f. Membuat pestisida organik dengan menggunakan daun pepaya 

Siapkan 1 kg daun pepaya, 1 sendok sabun dan 5 liter air. Tumbuk daun pepaya hingga halus kemudian campurkan dengan 1 liter air, diamkan selama satu jam. Lalu tambahkan 4 liter air yang telah di beri sabun sebanyak satu sendok.

Cara penggunaan pestisida ini cukup mudah tinggal masukan larutan yang telah jadi kedalam tangki penyemprot. Semprotkan larutan ini pada tanaman yang tersaerang hama. Pestisida ini di buat untuk mengendalikan tanaman yang terserang hama rayap, ulat bulu dan hama - hama kecil lainnya.

Subscribe to receive free email updates: