Serangan hama dan penyakit merupakan resiko yang besar dalam masalah budidaya cabai. Agar sukses menjalankan usaha tani cabai, ada baiknya kita mengenal jenis-jenis hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabai dan cara menanggulanginya.
Hama Tanaman Cabe
a. Ulat
Jenis ulat yang biasa menyerang tanaman cabai adalah jenis ulat grayak (Spodoptera litura), Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua. Untuk jenis ulat grayak ini memakan daun tanaman cabai sedangkan Helicoverpa sp , dan Spodoptera exigua menyerang buah cabai baik masih hijau atau sudah merah.Ketiga ulat tersebut biasanya menyerang pada sore atau malam hari. Jadi untuk mengatasi untuk mengendalikan hama ini lebih baik dilakukan waktu malam hari.Pengendalian hama ulat di lakukan dengan cara memungutnya pada malam hari ketika ulat - ulat mulai berkeliaran. Lakukan pemungutan dengan cara serempak atau di pasang perangkap imago. Pengendalian hama ulat juga bisa di lakukan secara kimiawi yaitu dengan menyemprotkan obat insektisida, lakukan penyemprotan pada malam hari. Untuk mencegah adanya hama ulat dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun, siangi gulma pada selasar bedengan, parit atau lubang - lubang mulsa .
b. Hama Tungau
Jenis tungau yang biasa menyerang tanaman cabai adalah tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Jika terserang hama tungau daun cabai akan keriting menggulung kebawah. Selain itu daun menjadi tebal dan kaku dan nantinya daun akan berubah warna jadi coklat dan tanaman akan mati . Tungau juga sering di jumpai pada tanaman singkong jadi sebaiknya budidaya cabai jangan berdekatan dengan lahan budidaya singkong .Hama tungau dapat di kendalikan dengan cara mencabut tanaman yang terkena tungau cukup parah sedangkan untuk tanaman yang tidak begitu parah potong daun - daun yang terserang , kemudian di bakar agar tidak menyebar ke tanaman lain . Tungau hanya dapat di berantas dengan menggunakan racun tungau seperti akarisida bukan dengan insetktisida .
c. Hama Kutu daun
Jenis kutu daun yang menyerangtanaman cabai adalah Myzus persicae. Hama kutu daun menghasilkan cairan berwarna kuning kehijaun yang mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan yang menimbulkan jelaga hitam pada permukaan daun.Pengendalian hama kutu daun ini dapat di lakukan dengan car memitik daun - daun yang terserang kutu daun kemudian di bakar. Hindari budidaya cabai berdekatan dengan budidaya semangka dan melon, jaga selalu kebersihan kebun dan gunakan plastik mulsa perak untuk menekan pertumbuhan kutu daun.
Pengendalian hama kutu daun juga dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron, lakukan penyemprotan pada sore hari.
d. Hama lalat buah
Serangan lalat buah pada tanaman cabai bisa menimbulkan efek yang sangat buruk, serangan lalat buah menyebabkan buah rontok sehingga menyebabkan gagal panen. Buah yang sudah terserang lalat ini jika buah dibelah maka didalamnya ada larva. Bila tidak dibersihkan larva pada buah cabai yang rontok akan menjadi pupa di dalam tanah, sehingga siklus penyerang akan terus berulang.Lalat buah juga menyerang tanaman jeruk , pisang , belimbing dan buah - buahan lainnya, jadi sebaiknya mebudidayakan cabai jangan berdekatan dengan kebun buah.
Cara mengendalikan hama lalat buah dapat melakukan pengumpulan buah yang rontok dan kemudian membakarnya agar larva tidak berubah menjadi pupa yang bersemayam di dalam tanah. Sedangkan untuk cara mengatasinya bisa menggunakan perangkap lalat buah, pemasangan perangkap lalat buah lebih baik dipasang sejak cabai berumur 1 bulan. Jika serangan lalat buah cukup parah bisa diatasi dengan disemprot insektisida dipagi hari.
e. Hama Trips ( Thirps )
Tanaman cabe yang terserang trips daunnya akan terlihat garis-garis keperakan, terdapat bercak-bercak kuning hingga kecoklatan dan pertumbuhannya kerdil. Bila dibiarkan daun akan kering dan mati. Serangan trips biasanya menghebat pada musim kemarau. Hama ini juga berperan sebagai pembawa virus dan mudah sekali menyebar.Pengendalian teknis. Bisa memanfaatkan predator alami hama ini, seperti kumbang dan kepik. Pemakaian mulsa dan menjaga kebersihan kebun efektif menekan perkembangannya. Selain itu, rotasi tanaman membantu mengendalikan hama jenis ini.Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan bila serangan meluas. Gunakan insektisida yang berbahan aktif fipronil dan lakukan pada sore hari.
Penyakit Tanaman Cabe
a. Bercak Daun
Terdapat bercak - bercak hitam , dan bulat pada daun kemudian daun menguning dan rontok . Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercopora capsici . Serangan ini terjadi pada saat kondisi kelembaban tinggi yaitu pada saat musim penghujan . Penyakit ini menyebar saat jamur masih berupa spora dan bisa dibawa oleh angin, air hujan, hama vektor, dan alat pertanian. Spora jamur juga bisa terikut pada benih atau biji cabe.Untuk mecegah terjadinya becak daun biasa dilakukan mulai tahap pemilihat benih yang sehat dan bebas pathogen. Jarak tanam juga harus perhatikan jika tanaman terlalu rapat membuat tanaman jadi lembab dan mudah terserang jamur.Jika ada tanaman yang terserang lebih baik langsung dimusnakan dengan cara dibakar. Jika sudah terlalu parah bisa dilakukan penyemprotan dengan fungisida.
b. Patek atau Antraknosa
Penyakit patek disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides. Jika menyerang ketika masih pembibitan akan menyebabkan kecambah layu jika pada tanaman dewasa menyebabkan mati pucuk, busuk kering pada batang dan daun sedangkan efek pada buah cabai akan membusuk seperti terbakar.Penyakit ini bisa terbawa dari benih atau biji cabe. Pencegahan bisa dilakukan dengan memilih benih yang sehat dan bebas patogen.Pengendalian bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan fungisida.
c. Busuk
Biasanya penyakit busuk pada tanaman cabai disebabkan oleh Phytophthora capsici yang menyebabkan busuk pada cabang dan Choanosearum sp yang menyebabkan busuk kuncup. Tetapi untuk busuk kuncup ini masih sangat jarang ditemukan di Indonesia sedangkan busuk cabang biasanya menyerang pada musim hujan.Penyakit ini bisa dikendalikan dengan mengurangi dosis pemupukan nitrogen seperti urea dan ZA. Kemudian mengatur jarak tanam agar sirkulasi udara berjalan lancar. Tanaman yang terinfeksi sebaiknya dicabut dan dibakar. Penyemprotan bisa dilakukan dengan fungisida, bila dilakukan saat musim hujan pilih fungisida yang memiliki perekat.
d. Layu
Untuk penyakit ini biasanya disebabkan oleh banyak faktor, seperti karena cendawan atau karena bakteri. Cendawan yang menyebabkan penyakit layu adalah Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp sedangkan bakteri yang menyebabkan layu adalah bakteri Pseudomonas solanacearum.e. Keriting atau daun mosaik
Untuk penyakit ini disebabkan oleh Cucumber Mosaic Virus (CMV). Ciri-ciri jika tanaman terserang penyakit ini adalah pertumbuhan tanaman jadi kerdir diikuti dengan daun berwarna belang-belang (hujau muda dan hijau tua), ukuran daun juga kecil dan tulang daun berwarna kuning.Penyebaran penyakit ini biasanya disebabkan oleh aktivitas serangga. Jadi jika terkena penyakit mosaik lakukan pemusnahan tanaman cabai yang parah, dan untuk mencegah penularan penyakit lakukan penyemprotan untuk membunuh serangga (penyakit tidak mati karena penyemprotan)