Bayam cabut memiliki dua jenis varietas yaitu bayam cabut berwarna hijau dan berwarna merah. Cirinya lebar daun relatif kecil, untuk jenis bayam hijau warnanya hijau terang agak keputih-putihan, untuk bayam merah warnanya merah hati cenderung gelap. Sedangkan bayam raja warna daunnya hijau tua cenderung keabu-abuan, tumbuh berdiri tegak, dan cara pemanenannya bisa di cabut atau dipotong.
Budidaya bayam efektif dilakukan hingga ketinggian 1000 meter dpl dengan penyinaran matahari yang penuh. Suhu yang ideal untuk budidaya bayam berkisar 16-20 derajat Celcius dengan kelembaban udara yang sedang. Namun tanaman bayam masih mampu beradaptasi disuhu yang panas seperti di Jakarta sepanjang kelembabanya tinggi. Disaat musim hujan pertumbuhan bayam tidak bisa sempurna, daun bayam akan mudah rusak terkena siraman air hujan secara terus menerus.
Selain memperhatikan suhu dan kelembaban petani juga harus memperhatikan kesuburan tanah dan kegemburan tanah. Bayam akan tumbuh dengan subur jika ditanam pada tanah yang memili tingkat kesuburan dan kegemburan yang tinggi, Ph tanah yang idela untuk budidaya bayam adalah sekitar 6-7.
1. Mempersiapkan benih bayam
Benih untuk budidaya bayam disiapakan melalui perbanyakan biji, benih di ambil dari tanaman bayam yang sudah berumur 3 bulan. Apabila biji di ambil dari tanaman yang masih muda, daya simpan biji tidak dapat bertahan lama dan tingkat perkecambahannyapun rendah, karena bibit yang baik memiliki daya simpan hingga satu tahun.
Benih bayam ini memiliki keunggulan yaitu tidak memerlukan masa dorman sehingga benih bisa ditanam langsung setelah diambil dari tanaman bayam. Untuk lahan seluas satu hektar kira - kira memerlukan benih sebanyak 5-10 kg tergantung dengan ketrampilan yang menebarnya.
2. Pengolahan lahan untuk budidaya bayam organik
Hal pertama yang harus di lakukan adalah menghaluskan tanah dan membuat bedengan. Bedengan di buat dengan ukuran lebar 1 meter, jarak antar bedengan 30 cm, tinggi 20-30 cm dan panjangnya mengikuti kondisi lahan. Sebaiknya bedengan dibuat membujur dari timur kebarat supaya mendapatkan pencahayaan yang maksimal.
Budidaya bayam sangat sensitif dengan tingkat keasamaan tanah, apabila derajat keasamaan rendah Ph kurang dari 6 sebaiknya netralkan dengan menggunakan kapur dolomit sebanyak 2-3 ton/hektar. Jika Ph lebih dari 7 netralkan dengan menggunakan belerang.
Kemudian tebarkan pupuk kandang sebanyak 10 ton/hektar lalu diamkan selama 2-3 hari. Sebaiknya gunakan pupuk kandang kotoran ayam, karena kotoran ayam merupakan pupuk kandang yang kaya akan nitrogen yang sanagt dibutuhkan oleh tanaman bayam dan tanaman sayuran laiinya.
3. Penebaran benih atau penanaman benih bayam organik
Tanaman bayam lebih baik jika tidak melalui proses penyemain, melainkan langsung di tebar. Benih bayam sangat kecil, biasanya dalam budiaya bayam penebaran dilakukan langsung menggunakan tangan dan bisa juga menggunakan saringan.
Usahakan benih di tebar dengan baik, kepadatan tebar benih adalah 0,5-1 gram/meter persegi. Agar benih dapat ditebar secara merata, kita juga bisa mencampurkan benih dengan tanah atau kompos lalu tebar di atas bedengan.
4. Perawatan budidaya bayam organik
Perawatan yang paling utama untuk budidaya bayam adalah pemberian air, terutama saat awal penebaran benih. Lakukan penyiraman dua hari sekali saat musim kemarau, jaga selalu kelembaban tanah hingga benih berkecambah. Setelah bayam berkecambah siangi gulma dan rumput yang tumbuh bersama kecambah bayam.
Berikut adalah beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bayam, yaitu ulat daun, kutu daun, tungau, busuk basah, dan karat putih. Penanganya dapat melakukan menjaga kesehatan tanaman dengan penyiraman teratur. Jika terlihat sudah melewati ambang ekonomis gunakan pestisida hayati, untuk pencegahan lakukan budidaya tanaman sehat, mencegah timbulnya jamur, dan meningkatkan kekebalan tanaman.
Saat tanaman menginjak umur 2 minggu dan daunnya terlihat menguning, berikan pupuk tambahan. Pemupukan tambahan bisa menggunakan pupuk kompos atau kotoran ayam yang telah matang.
5. Proses pemanenan
Budidaya bayam dapat dipanen ketika bayam berumur 20 hari setelah tanam atau tinggi tanaman sekitar 20 cm. Untuk bayam cabut rata- rata panen yang di hasilkan dalam satu hektar kira - kira adalah 20 ton.
Sedangkan budidaya bayam potong biasanya bisa di panen ketika tanaman bayam berumur 1-1,5 bulan dengan interval pemeriksaan seminggu sekali.