6 Cara Sukses Beternak Lebah Secara Alami

6 Cara Sukses Beternak Lebah Secara Alami

6 Cara Sukses Beternak Lebah Secara Alami - Lebah madu dapat menghasilkan berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh manusia yaitu diantaranya madu, lilin lebah, propolis, pollen (tepung sari), dan royal jeli. Dahulu untuk mendapatkan madu orang-orang mencarinya dengan cara membakar sarangnya lalu lebah-lebah akan pergi setelah itu barulah dapat mengambil madunya. Namun dengan cara seperti itu dapat memutuskan keturunan lebah dan koloninya sehingga semakin sulit untuk mendapatkan lebah.

Agar populasi lebah tidak terganggu dan mendapatkan madu tanpa merusak sarangnya kita dapat mengatasinya dengan cara beternak lebah. Beternak lebah membutuhkan keseriusan, kesabaran dan keuletan. Jenis lebah yang sering diternakan di Indonesia adalah lebah hutan (Apis Dorsata), lebah lokal (Apis Cerana), lebah unggul (Apis Mellifera).

Sesuai dengan namanya lebah unggul lebih banyak diminati dipasaran. Lebah unggul lebih produktif jika dibandingkan dengan lebah lokal, lebah unggul juga lebih jinak. Racun pada sengatannya sangat cocok digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit.

1. Peralatan Yang Digunakan Untuk Beternak Lebah

  1. Kotak lebah, yang digunakan sebagai tempat koloni. Kotak lebah terbuat dari kayu suren dan kayu mohoni.
  2. Alat pengasap yang digunakan untuk menjinakan lebah yang agresif.
  3. Masker pelindung.
  4. Pengungkit sisiran dan sikat sisiran.
  5. Sisiran terbuat dari rangka kayu dan ditengahnya diberi kawat sebagai penahan landasan sarang lebah.
  6. Pollen trap,digunakan saat pemanenan pollen.
  7. Frame royal jely, digunakan saat pemanenan royal jely dan membuat ratu lebah baru.
  8. Ekstraktor digunakan untuk panen madu.

2. Memilih Bibit Lebah Yang Berkualitas

  • Memiliki ratu lebah yang secara fisiknya sempurna tidak terdapat cacat dan berusia 3 bulan sampai satu tahun.
  • Ratu lebah mampu menghasilkan telur yang banyak.
  • Larva yang dihasilkann lebih segar.
  • Biasanya lebah yang baik memiliki gerakan yang lebih agresif.

3. Jenis-Jenis Lebah

Sebelum anda memasukan lebah kedalam stup kita perlu mengetahui jenis-jenis lebah. Berikut adalah jenis-jenis lebah beserta dengan tugasnya:

a. Lebah pekerja

Lebah pekerja adalah lebah yang sering berkeliaran diluar stup. Lebah pekerja bertugas untuk mengumpulkan nectar, membersihkan sarang, memberikan makan lebah jantan dan ratu lebah, menjaga sarang agar tetap aman, mengumpulkan tepung saridan air, dan lebah pekerja juga bertugas untuk membangun sarang.

b. Lebah ratu

Lebah ratu memiliki tubuh yang lebih memanjang. Lebah ratu adalah lebah yang paling penting dan yang diikuti oleh lebah jantan dan lebah pekerja. Lebah ratu memiliki peran yang sangat penting dalam kelangsungan hidup sebuah koloni. Dalam sehari lebah ratu mampu menghasilkan 1000 telur lebah. Lebah ratu  menghasilkan3 jenis lebah yaitu lebah jantan, lebah pekerja dan lebah ratu lainnya.

c. Lebah jantan

Lebah jantan bertugas untuk mengawini lebah ratu dan memiliki tubuh yang paling besar. Setelah mengawini lebah ratu, lebah jantan akan mati. Lebah jantan memiliki dua testis yang masing-masing dapat menghasilkan spermatozoa.

4. Cara Memperbanyak Koloni Dan Pemeriksaan Koloni

Dalam beternak lebah agar mendapatkan hasil yang optimal, seorang peternak lebah minimal harus mempunyai 100 kotak koloni lebah. Langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah koloni lebah madu adalah sebagai berikut.Gembalakan lebah madu pada lokasi yang  tersedia pakan cukup banyak. Dengan tersedianya pakan yang cukup maka ratu lebah akan lebih banyak menghasilkan telur dan lebah pekerja juga lebih giat membuat sarang baru.

Menyiapkan calon ratu lebah madu untuk ditempatkan dalam koloni lebah madu yang baru.Memisahkan koloni lebah madu yang sudah padat ke dalam kotak koloni lebah madu yang baru, dan menempatkan calon ratu lebah baru atau ratu lain yang sudah jadi.

Untuk mengetahui kondisi perkembang biakan koloni lebah lakukan diwaktu matahari terang dan cerah, ketika lebah bekerja yaitu pagi hari jam 06.00 sampai 10.00 atau sore hari pada pukul 16.00-18.00 yakni saat lebah dewasa banyak keluar sarang, itu adalah waktu yang terbaik untuk memeriksa koloni. Tentunya lebah tidak boleh terganggu karena cuaca dingin, hujan dan angina kencang ataupun dimalam hari.

Pemeriksaan stup (wadah/kotak koloni). Jangan melakukannya dari depan karena menghalangi masuknya lebah pekerja ke dalam sarang bisa membuat para lebah bertindak agresif dan menyengat, lakukan dari arah belakang atau samping kanan kiri. Untuk menenangkan lebah gunakan asap rokok atau asap serabut kelapa, hembuskan menggunakan alat. Periksa satu persatu frame, dimulai dari frame nomor dua dari kiri, angkat secara perlahan dan amati secara teliti bagian sarang madu dan larva.

Lakukan pemeriksaan setiap satu minggu sekali, untuk menghindari penyakit mengetahui isi sarang, keadaan ratu, perbandingan antara lebah jantan dan lebah pekerja, dan kita perlu melakukan pemeriksaan koloni. Bila terdapat frame dengan bagian tengah berwarna hitam ini bertanda frame tersebut terkena peyakit. Sarang ini perlu dibakar atau dibuang. Jika dijumpai lebih banyak lebah pejantan daripada lebah pekerjanya, bunuh atau buang lebah pejantan dengan membunuh telur-telurnya. Kebutuhan lebah pejantan hanya 200 an ekor dalam satu koloni.

5. Pemberian Pakan

Lebah akan berkembangbiak dan mempunyai kolani yang besar jika dalam kondisi lingkungan yang mendukung. Lingkungan yang baik untuk lebah adalah lingkungan yang menyediakan banyak tanaman yang menghasilkan nektar dan pollen. Beberapa jenis tanaman dan pakan yang membantu memaksimalkan ternak lebah diantaranya adalah pohon belimbing, rambutan, mangga, akasia, sengon, aren pollen, randu pollen, tebu dan lainnya.

6. Pemanenan

Hasil utama yang didapatkan dalam beternak lebah adalah madu, yang mempunyai banyak manfaat dan nilai jual yang tinggi. Panen madu dilakukan setelah 1-2 minggu dari musim bunga, madu yang siap untuk dipanen dapat dilihat dari sisiran yang telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sebelum dipanen berrsihkan dahulu sisiran dari lebah kemudian kupas lapisann penutup yang menempel, lalu keluarkan sisiran dan ambil madunya.

Untuk lebih tepatnya urutan panen adalah sebagai berikut:
  • Ambilah sisiran yang siap dipanen lalu cuci sisiran tersebut
  • Kupas lapisan lilin penutup dengan menggunakan pisau
  • Sisiran yang telah dikupas kemudian diekstraksi di ekstaktor untuk diambil madunya
  • Kemudian saring dan lakukan penyortiran
  • Setelah itu simpan madu didalam suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara

Subscribe to receive free email updates: